Pemain FC Barcelona memainkan permainan berkelas pada Sabtu malam saat melawan Athletic Bilbao di San Mames.
Para pemain Blaugrana diilustrasikan sebagai contoh yang bagus tentang bagaimana tidak hanya keterampilan individu yang jadi jaminan kemenangan setiap tim, tapi sistem, mentalitas, harmoni, motivasi, dan tekad semua pemain hingga membentuk sebuah kombinasi unik dari permainan di lapangan.
Pertandingan di San Mames tidak pernah mudah, sebagai tim tuan rumah Bilbao dikenal keras dan agresif. Dengan kinerja seperti ketika melawan Gijon Kamis lalu bisa membuang kesempatan merengkuh 3 poin disini, sehingga beberapa hal yang harus dipertimbangkan kembali, terutama pertanyaan tentang cara efektif menangani dan menerobos pertahanan terorganisir, ulet dan ketat dari lawan.
Guardiola telah memikirkan hal itu dan mempersiapkan taktik dengan baik untuk suatu permainan keras, para pemain mengikuti taktik tersebut untuk mengatasi Bilbao, dan mereka hanya butuh sedikit keberuntungan untuk mencetak gol.
Babak pertama benar-benar didominasi oleh Barcelona, para pemain Barca bermain cepat seperti yang biasa mereka lakukan dengan umpan-umpan pendek dari kedua sisi, menciptakan peluang setiap saat, dan yang paling berbahaya ketika tembakan Villa hanya menerpa mistar gawang.
Pemain Bilbao, hanya mendapat beberapa peluang ke gawang Valdes, tidak ada pilihan bagi mereka selain untuk menahan gelombang serangan terus menerus dari pemain Barcelona. Situasi ini memberi tekanan pada pemain bertahan mereka dan secara keras Amorebieta menekel Iniesta, yang akhirnya menyebabkan keluarnya kartu merah langsung pada menit ke-34.
Babak pertama berakhir tanpa gol, pemain Bilbao tinggal sepuluh pemain, dan tekanan bagi kedua tim.
Babak kedua dimulai, Maxwell menggantikan Adriano, sementara Bilbao membuat dua perubahan pemain bertahan untuk mengimbangi pertahanan dan lini tengah dengan sepuluh pemain.
Bilbao, bermain dengan baik badhkan mereka bisa saja memimpin dengan tembakan yang dilakukan oleh San Jose menerpa tiang. Lima menit kemudian, Barcelona sudah kembali mendominasi permainan, dan terjadilah gol fantastis yang dicetak oleh pemain yang kehilangan kesempatan emas di babak pertama, Keita! Gol itu sendiri mengagumkan. Adalah Villa yang memberi umpan terobosan cantik, setelah menerima umpan Iniesta dan tanpa berpikir dua kali, melepaskan satu sentuhan terobosan ke Keita yang tinggal menembakan bola mendatar ke bagian tengah gawang.
Ritme tinggi dari permainan dan persentasi penguasaan bola tinggi Barca menyebabkan pemain Bilbao berjuang keras untuk menyainginya. Sebagai konsekuensinya, pada menit ke-74, sang maestro Xavi pada saat yang tepat melakukan tembakan yang sempat menyentuh pemain lawan lalu masuk ke gawang, 0-2. Permainan dianggap selesai.
Bojan dan Thiago dimasukkan ke lapangan, menggantikan Xavi dan Iniesta. Itu hanya soal waktu sebelum Barcelona mengambil posisi mereka kembali setelah Real Madrid imbang melawan Levante.
Namun, semuanya berubah lagi saat Villa mendapat kartu merah langsung yang tidak berguna ketika ia melemparkan pukulan ke wajah Gurpegi, dan sesaat kemudian Gabilondo mencetak gol bagi Bilbao setelah Valdes menepis heading Martinez. Pemain Bilbao dan seluruh stadion kembali terbangun. Temperamen merugikan dari Villa mungkin berasal dari frustrasi setelah tembakan membentur tiang dan beberapa peluang yang harusnya bisa dijadikannya gol. Hasil dari kartu ini akan menyebabkan ia harus duduk di luar pada pertandingan berikutnya.
Namun demikian, Busquets yang melakukan tugasnya dengan baik pada pertandingan ini membuat Barcelona yakin menang ketika ia mencetak gol ketiga dari sebuah serangan balik setelah menerima umpan dari Pedro. 1-3.
Itu adalah permainan yang bisa kalah atau menang hingga peluit akhir ditiup, dan kondisi cuaca hanya membuat semuanya lebih buruk. Permainan Blaugrana itu menunjukkan kualitas pemain dan tim, itu luar biasa!